HUMAN ERROR

11:03 PM




A. Pengertian Human Error Manusia memiliki kelemahan maupun batasan kemampuan, dan tidak jarang manusia melakukan kelalaian atau kesalahan. Kesalahan ini sebisa mungkin dihindari, terutama jika sudah berhubungan dengan suatu sistem kerja. “Kesalahan atau kelalaian dapat mengganggu suatu operasi yang terjadwal ataupun menyebabkan kerusakan pada barang dan peralatan.” (Dhillon, 1989). Perkembangan teknologi disinyalir sebagai salah satu pendorong terjadinya human error. Sanders & McCormick (1992) mendefinisikan kesalahan manusia (human error) sebagai tindakan atau perilaku manusia yang tidak sesuai atau tidak diinginkan sehingga menyebabkan penurunan efektivitas, keselamatan kerja, serta performansi sistem. Berdasarkan Hammer & Proce (2001), di mana kesalahan manusia didefinisikan sebagai setiap tindakan seseorang yang tidak konsisten dengan pola perilaku atau prosedur yang telah ditentukan. Secara sederhana human error dapat didefiniskan sebagai kegagalan manusia dalam melakukakan pekerjaannya atau menghasilkan pekerjaan yang kurang sesuai dengan tujuan akhir yang ingin dicapai. Kesalahan manusia sendiri didasarkan pada suatu standar performa tertentu. Meskipun pengertian tersebut diatas dapat diterima, namun belum terdapat kesepakatan yang jelas mengenai pengertian human error secara umum.

 B. Klasifikasi Human Error Terdapat berbagai definisi yang menjelaskan apa itu sebenarnya human error, hal ini berakibat banyak pula cara mengklasifikasikan jenis-jenis human error berdasarakan pada konteks yang digunakan. Reason (2008) memberikan pengklasifikasian human error berdasarkan 4 hal, yakni :

 1. Klasifikasi Human Error Berdasarkan Intention Disini data masukkan telah diamati dengan benar tetapi menghasilkan pengertian yang salah sehingga terjadi penyelesaian yang salah. Proses mental yang kerap dipelajari oleh seorang ahli psikolog dapat digunakan untuk mengklasifikasikan human error. Kesalahan atau hilangnya salah satu bagian dari sebuah proses mental menyebabkan seseorang dapat melakukan kesalahan.

 2. Klasifikasi Human Error Berdasarkan Action Pengelompokan yang didasarkan atas aksi mempunyai tingkat konsistensi yang tinggi dalam pengklasifikasiannya. Adapaun pengklasifikasian kesalahan berdasarkan aksi sebagai berikut.
• Ommisions : kesalahan akibat adanya penghilangan langkah-langkah yang harus dilakukan.
• Instrusions : kesalahan akibat adanya langkah-langkah yang sebelumnya tidak dirancang untuk dilakukan ataupun tidak diinginkan keberadaannya.
• Repetitions : kesalahan akibat adanya pengulangan langkah-langkah yang telah direncanakan.
• Wrong object : kesalahan akibat menggunakan objek yang salah meskipun langkah yang dilakukan telah sesuai.
• Misordering : kesalahan akibat melakukan langkah-langkah aksi yang tidak sesuai urutannya.
• Mistimings : kesalahan akibat melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
• Blends : kesalahan akibat membaurnya langkah-langkah pekerjaan yang berurutan.

 3. Klasifikasi Human Error Berdasarkan Outcome Dalam beberapa kejadian, terkadang kita perlu mengklasifikasikan tingkat kemungkinan terjadinya kejadian tersebut serta hasil atau akibatnya. Adapun cara pengklasifikasian berdasarkan outcome adalah sebagai berikut.
• Free lessons : aksi ini terkadang didahului dengan suatu nearmiss, yang akibatnya belum terjadi secara fisik namun perlu diberi perhatian untuk menjadi bahan pelajaran kedepannya.
• Exceedances : jenis kesalahan ini hampir mirip dengan free lessons, namun yang membedakan adalah bisa jadi aktivitas yang dilakukan memang benar-benar termasuk kesalahan.
• Incidents : ciri khas kesalahan ini bila dibandingkan dengan accident dalam akibat yang ditimbulkan tidak terlalu besar, baik ditinjau dari kerusakan fisik maupun kerugian finansial yang ditimbulkan.
• Accidents : kesalahan yang dimasukkan ke dalam kategori ini ketika mengakibatkan kerugian yang besar, baik itu kehilangan aset, kerusakan lingkungan, maupun kematian.

4. Klasifikasi Human Error Berdasarkan Context Faktor psikologi memang dapat mendasari suatu kesalahan. Namun, pada situasi seperti apa kesalahan itu terjadi dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam pengklasifikasiannya. Adapun pengklasifikasian kesalahan berdasarkan context adalah sebagai berikut.
• Anticipatioons and preservations : kesalahan jenis ini terkait dengan rangkaian kejadian atau aktivitas yang direncanakan sebelumnya.
• Priming : jenis kesalahan ini terutama disebabkan oleh rangkain suara atau aksi, yang mana rangkaian suara tersebut seringkali disebabkan karena adanya pengulangan.
• Interruption and distractions : kesalahan terkadang dapat terjadi ketika adanya gangguan.
• Stress : faktor penyebab terjadinya stres seperti panas, kelelahan, ketakutan, dan kebisingan, yang terkadang menjadi salah satu penentu terjadinya kesalahan Kesalahan juga bisa dikelompokkan berdasarkan aktivitas yang sedang dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1) Operating error
2) Assembly error
3) Design error
4) Inspection error
5) Installation error
6) Maintenance error

 C. Faktor-faktor yang Mendasari Human Error Senders (1991) menyebutkan error bukanlah suatu kejadian yang acak, melainkan sudah pasti didahului oleh sesuatu yang mendorong terjadinya error tersebut. Faktor pendorong yang mendahului terjadinya error diberi nama performance shaping factor. Faktor-faktor tersebut dapat berdiri sendiri atau saling berinteraksi sampai pada akhirnya suatu error dapat terjadi. Beberapa faktor pendorong tersebut, yaitu sebagai berikut.

 1. Intrinsic factors Merupakan faktor yang terdapat dalam diri manusia (operator) yang mengakibatkan terjadinya error, faktor-faktor tersebut dapat saja berbeda antar individu.
2. Impressed factors Merupakan faktor yang faktor yang ditimbulkan akibat adanya kesan terhadap kondisi normal dari manusia dan respon perilaku yang diharapkan.
3. Extrinsic factors Merupakan faktor yang murni diluar individu atau operator yang melakukan error. Faktor ini seperti adanya faktor pendorong stres, kelelahan fisik maupun mental, paparan terhadap dingin dan panas, dan karena ketidaknyamanan ketika sedang bekerja.
4. Compensatory factors Merupakan faktor yang berkaitan dengan adanya motivasi dari individu atau operator yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah motivasi baik maupun buruk, adanya perubahan, maupun adanya kontrol terhadap error tersebut.

 D. Teknik Analisa Human Error Teknik analisa human error secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu :
 1) Teknik analisa kualitatif Teknik ini memerlukan pendalaman yang tinggi untuk memahami bagaimana sebenarnya error terjadi dalam sebuah sistem.
2) Teknik analisa kuantitatif Teknik ini dapat dilakukan dengan memberikan nilai probabilitas terhadap suatu error yang mungkin terjadi dalam sebuah sistem Salmin (2005), membagi teknik analisa human error kedalam 3 kelompok berdasarkan cara melakukan analisa, yakni sebagai berikut.

1. Taxonomy-based Methods Salah satu karakteristik teknik analisa ini, yaitu dengan membagi pekerjaan kedalam sebuah taksonomi tertentu. Pembagian pekerjaan tersebut dilakukan untuk memberikan alat bantu bagi seorang analis dalam melakukan analisanya. Alat-alat analisa yang termasuk dalam jenis teknik yaitu sebagai berikut.
• SHERPA (Systematic Human Error Reduction and Prediction Approch).
• HET (Human Error Template) • TRACEr (The Technique for the Restrospective Analysis of Cognitive Error).
• CREAM (Cognitive Reliability and Error Analysis Method)

 2. Error Identifier Methods Pendekatan yang digunakan pada teknik analisa ini, yaitu dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pendukung untuk menganalisa mode error yang bisa terjadi. Alat analisa yang masuk ke dalam kelompok ini adalah sebagai berikut.
• HEIST (Human Error Identification in System Tool).
• THEA (Technique for Human Error Assesment).

 3. Error Quantifications Methods Pada teknik ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan menentukan tingkat probabilitas sebuah error yang dapat terjadi. Seorang analis biasanya dibantu dengan performance shaping factor (PSF) dalam melakukan analisanya. Alat analisa pada teknik ini yaitu sebagai berikut.
• JHEDI (Justification of Human Error Data Information).
• HEART (Human Error Assesment and Reduction Technique).

Sumber : Irisdiastadi, Hardianto., dan Yassierli. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung.

Penulis : Dynda Puspa Pramedia Teknik Industri Universitas Bakrie Angkatan 2014
Editor : HMTI-UB
Redaksional : HMTI-UB
Share this with short URL: Get Short URLloading short url

Share this

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie is a platform to facilitate the academic and non academic capability of students in Industrial Engineering Universitas Bakrie.


Artikel Menarik Lainnya

Next Article
Next Post
Previous Article
Previous Post

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments