Tokoh Quality Control: DR. W. EDWARD DEMING

6:03 AM
DR. W. EDWARD DEMING

A. Biografi Dr. W. Edward Deming



William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang Amerika statistik , profesor , penulis , dosen , dan konsultan . Deming secara luas dikreditkan dengan meningkatkan produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin , meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang. Sejak tahun 1950 dan seterusnya ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan), kualitas produk, pengujian dan penjualan (yang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik.
Deming memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasi’s Jepang untuk inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap sebagai telah memiliki dampak yang lebih pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu pahlawan di Jepang, dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.
Pada tahun 1917, ia masuk di University of Wyoming di Laramie , lulus pada tahun 1921 dengan BSc dalam teknik listrik . In 1925, he received an MS from the University of Colorado , and in 1928, a Ph.D. from Yale University . Pada tahun 1925, ia menerima MS dari University of Colorado , dan pada tahun 1928, sebuah Ph.D. dari Universitas Yale . Both graduate degrees were in mathematics and mathematical physics . Kedua gelar sarjana itu dalam matematika dan fisika matematika.
Deming worked as a mathematical physicist at the United States Department of Agriculture (1927–39), and was a statistical adviser for the United States Census Bureau (1939–45). Deming bekerja sebagai ahli fisika matematika di Amerika Serikat Departemen Pertanian (1927-1939), dan merupakan penasihat statistik bagi Biro Sensus Amerika Serikat (1939-1945). He was a professor of statistics at New York University ‘s graduate school of business administration (1946–1993), and he taught at Columbia University ‘s graduate School of business (1988–1993). Dia adalah seorang profesor statistik di New York University ‘s sekolah lulusan administrasi bisnis (1946-1993), dan ia mengajar di Universitas Columbia lulusan s ‘Sekolah bisnis (1988-1993).
Dia juga merupakan seorang konsultan untuk bisnis swasta.
Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:

1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan pemasok,  
produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);
2. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan
penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa yang
dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );
4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.

Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. “Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.
Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen. Penghargaan sistem melibatkan pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsur-unsur sistem dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku sebagai organisme tunggal yang secara otomatis mencari suatu kondisi mapan. Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan bukan pada elemen individu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang memegang kunci untuk meningkatkan mutu produksi.
Pengetahuan variasi melibatkan pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus yang menciptakan cacat. Kualitas berarti mengakui perbedaan untuk menghilangkan sebab khusus sementara mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat perubahan dalam merespon variasi normal hanya akan membuat sistem melakukan lebih buruk. Memahami variasi termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.
Berbicara masalah mutu ada lima tokoh mutu, yaitu W. Edwards Deming, Joseph Juran dan Philip B. Crosby. Ketiganya berkonsentrasi pada mutu dalam industri produksi, meskipun demikian ide-ide mereka juga dapat diterapkan dalam industri jasa. Memang tidak satupun dari mereka yang memberikan pertimbangan tentang isu-isu mutu dalam pendidikan. Walaupun demikian mereka tetap memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap gerakan mutu.



B. Filsafat Mutu Deming



Dalam buku yang berjudul Out of the Crisis, W. Edwards Deming mengemukakan “Ini bukanlah sebuah rekonstruksi struktur atau revisi kerja … Manajemen Amerika memerlukan struktur baru secara keseluruhan, dari dasar hingga ke atas.” Deming prihatin terhadap kegagalan manajemen Amerika dalam merencanakan masa depan dan meramalkan persoalan yang belum muncul. Sehingga Deming menyimpulkan bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen.

 14 Poin Rencana Deming Mengenai Quality Qontrol Management:

 Point 1: Tujuan yang Konstan

Menciptakan tujuan yang konstan untuk mendapatkan improvement dari produk dan jasasehingga produk/jasa yang dihasilkan merupakan produk/ jasa yang kompetitif, bertahandan menyediakan lapangan pekerjaan. Satu bagian manajemen harus memperhatikan proses bisnis dengan basis kejadian hari perhari, namun juga harus ada bagian yangmemperhatikan masa depan perusahaan. Hal yang terakhir membutuhkan tujuan yangkonstan dan dedikasi penuh terhadap improvement. Top management  sebaiknya meluangkan waktu untuk berinovasi, melakukan riset dan edukasi, secara konstanmemperbaiki desain produk dan jasa. Dan memperhatikan perawatan alat-alat, perabotandan alat bantu.



Point 2: Filosofi Baru
Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam zaman ekonomi. Kita seharusnya tidak lagimemperbolehkan terjadinya delay, kesalahan-kesalahan, material cacat dan pekerja yanglalai . Filosofi baru Deming cukup simpel. Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi
kemarin tidak dapat ditolerir lagi hari ini. Deming menekankan bahwa hanya manajemenyang dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan adalah tugasmanajemen untuk menghilangkan berbagai halangan yang dapat menghalangi pekerja bekerja dengan baik.

Point 3: Hindarkan Inspeksi Massal

Jangan bergantung dari inspeksi yang dilakukan. Sebaliknya, dibutuhkan bukti secarastatistik bahwa kualitas yang sebenarnya terdapat di dalamnya. Problem dari inspeksimassal adalah percobaan untuk lebih mengontrol produk dibanding mengontrol proses.Dan dalam kasus apapun, inspeksi massal biasanya awal dari ketidakakuratan. Untuk  jangka pendeknya, cara ini sangat lama, tidak efektif dan mahal.

Point 4: Akhiri Kontrak Yang Paling Rendah

Memperbaiki kualitas dari material. Jangan menilai dari harganya saja. Sebaliknya,selalulah bergantung pada ukuran kualitas yang bermakna, yang sejalan dengan harganya.Banyak permasalahan mengenai kualitas yang buruk dan produktivitas yang rendah biasanya terkait dengan material awal dan kualiltas alat dan mesin yang rendah

Point 5: Perbaiki Setiap Proses

Temukan masalahnya, secara konstan perbaiki sistem produksi dan jasa. Sebaiknya ada pengurangan limbah secara kontinu dan perbaikan kualitas yang terus menerus padasetiap aktivitas sehingga akan menghasilkan peningkatan produkstivitas dan pengurangan biaya.

Point 6: Adakan Pelatihan

Adakan pelatihan dan pendidikan mengenai metode modern yang akan digunakan untuk setiap karyawan. Metode modern pada pelatihan kerja digunakan untuk mengontrolgrafik untuk menentukan apakah seorang pekerja telah dilatih secara baik dan mampumelakukan pekerjaannya dengan benar. Metode-metode statistikal harus digunakan untuk menemukan kapan pelatihan dapat selesai.

Point 7: Ciptakan Kepemimpinan

Buat metode pengawasan yang modern. Salah satu tujuan utama penyelia produksi adalahuntuk membantu pegawai bekerja dengan lebih baik lagi. Perkembangan kualitas akanmeningkatkan produktivitas secara otomatis. Manajemen perusahaan harus siap untuk mengambil langkah Instinctive untuk merespon pendapat penyelia mengenai masalah-masalah yang terjadi misalnya saja cacat yang berkelanjutan, kurangnya
maintenance,dan alat yang rusak. Adalah tugas penyelia untuk membimbing pegawai yang ada di bagiannya.

Point 8: Hilangkan Rasa Takut

Ketakutan adalah penghalang untuk melakukan improvement, jadi hilangkan ketakutanitu dengan melakukan komunikasi dua arah secara efektif dan mekanisme lain yang bisamenempatkan setiap orang menjadi bagian dan merasa memiliki setiap perubahan yangterjadi. Ketakutan yang biasanya muncul dalam level organisasi misalnya : takut akan perubahan, takut bahwa kita harus mempelajari cara yang lebih baik lagi untuk bekerja,takut posisi mereka akan direbut secara perlahan oleh level manajemen yang lebih tinggi.Selain itu, karyawan biasanya takut bahwa perubahan yang terjadi akan memberi pengaruh terhadap pekerjaan mereka.

Point 9: Hancurkan Semua Penghalang

Hancurkan semua penghalang antara departemen dan area karyawan. Karyawan di areayang berbeda misalnya penelitian, desain, penjualan, administrasi dan produksi harus bekerja di dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang mungkin saja terjadi.Penghalang ini biasanya muncul sebagai optimisasi awal ketika masing-masing area berusaha melakukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri dibandingkan berusaha untuk  bekerjasama dalam rangka mendapatkan hasil yang terbaik untuk organisasi secara keseluruhan.

Point 10: Hilangkan Penggunaan Exhortations

Hilangkan penggunaan slogan, poster dan gangguan lain untuk tekanan kerja, penuntutan zero defects dan tingkatan baru dalam produktivitas tanpa menyediakan metode yangtepat. Gangguan seperti ini hanya akan menghasilkan hubungan yang merugikan.Walaupun Deming dipandang beberapa penulis sebagai orang yang anti menggunakanslogan atau poster, dia sebenarnya juga memiliki beberapa poster yang dia pikir sangat bermanfaat. Poster yang menjelaskan kepada setiap orang apa yang dilakukanmanajemen tiap bulannya (misalnya saja) adalah membeli material awal dengan kualitasyang lebih baik dari supplier yang lebih sedikit, dengan maintenance yang lebih baik,atau untuk menyediakan pelatihan yang lebih baik, atau pengawasan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, tidak dengan bekerja keras melainkan dengan bekerja cerdas, hal ini akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dalam hal peningkatan semangat juang. Pegawai nantinya akan mengerti bahwa pihak manajementelah bertanggung jawab untuk tiap kesalahan yang terjadi dan berusaha menghilangkanrintangan yang ada.

Point 11: Hilangkan Standar Kerja Numerik

Menghilangkan standar kerja yang menentukan kuota numerik kekuatan kerja dan tujuan-tujuan numerik untuk pegawai di manajemen. Gantikan bantuan kepemimpinan, gunakanmetode-metode statistik untuk perbaikan yang berkelanjutan untuk kualitas dan produktivitas.Joiner dan Scholtes menyebutkan contoh yang mendukung argumenDeming terhadap Management By Objective & Management By Result. Perusahaan elektronik biasanya mengirimkan 30 % dari hasil produksinya pada hari terakhir dari bulan yang bersangkutan. Mengapa? Hal ini dilakukan utuk memenuhi kuota pengiriman bulanan. Bagaimana caranya ? Dengan mengirimkan produk dari seluruh negara, denganmemindahkan bagian perbagian dari satu kelengkapan instrumen dan biasanya denganmembiarkan standar kualitas tidak terpenuhi.Perusahaan lain terkadang mengirimkan produk yang belum jadi. Perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dariseluruh daerah akan berkeliling dan meng-install  part-part yang belum jadi tersebut.Kuota pengiriman untuk bulan ini pun terpenuhi lagi. Keuntungan, paling tidak di ataskertas, akan melimpah.

Point 12: Tumbuhkan Kebanggaan Pegawai

Hilangkan penghalang yang menyusahkan pekerja honorer, dan karyawan di manajemen,yang merupakan hak mereka sebagai pekerja. Hal ini mengimplikasikan, penghilangandari penilaian performansi dan Management By Objective. Sekali lagi tanggung jawabdari penyelia, manajer dan mandor harus diubah dari penilaian kuantitas menjadikualitas.Deming menyatakan bahwa sistem penghargaan yang telah digunakan di banyak organisasi adalah salah satu penghalang yang membuat mereka kesulitan untuk mengembangkan budaya ‘win-win’

Point 13: Adakan Program Edukasi

Adakan program edukasi yang baik, yang berkaitan dengan self-improvement bagi setiaporang. Apa yang dibutuhkan organisasi tidak hanya sumber daya yang cemerlang,organisasi juga membutuhkan pegawai yang selalu berusaha untuk memperbanyak ilmunya. Kemajuan dalam posisi yang bersaing akan memberikan awal bagi pengetahuanmereka.

Point 14: Komitmen dan Tingkah Laku Top Management

Terdapatnya komitmen permanen dari pihak  top management untuk selalu meningkatkankualitas dan produktivitas yang harus didefinisikan secara jelas dan struktur manajemenyang dibuat untuk mengambil tindakan yang berkelanjutan untuk selalu memelihara 13 poin yang sebelumnya telah dibahas. Deming menekankan bahwa hal ini harus dilakukanoleh pihak top management.

C. Kegagalan Mutu

Apabila memperhatikan secara seksama, suatu kegagalan mutu pasti ada sebab-sebabnya, maka kita harus memahami sebab-sebabnya. Deming membedakan sebab-sebab kegagalan menjadi dua bentuk yaitu umum dan khusus.
Sebab-sebab umum adalah sebab-sebab yang diakibatkan oleh kegagalan sistem. Masalah sistem ini merupakan masalah internal proses institusi. Masalah-masalah tersebut hanya bisa diatasi jika sistem, proses dan prosedur institusi tersebut dirubah. Dalam pendidikan. sebab-sebab rendahnya  mutu pendidikan bisa disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang serampang, sumberdaya yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai.Kesalahan yang sering kali terjadi dalam dunia pendidikan adalah kurangnya penelitian dan analisa terhadap sebab-sebab rendahnya tingkat pencapaian tujuan, serta belum terwujudnya penelitian dan analisis tersebut sebagai subyek aksi manajerial.
Sementara sebab-sebab khusus melahirkan variasi-variasi yang non-acak di dalam sistem dan merupakan sebab-sebab eksternal. Sebab-sebab khusus kegagalan, sering diakibatkan oleh prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, meskipun kegagalan tersebut mungkin juga diakibatkan oleh kegagalan komunikasi atau kesalah-pahaman.. Jika sebuah masalah disebabkan oleh sebab-sebab khusus, maka masalah tersebut bisa diatasi dengan tanpa mengganti kebijakan atau mendesain kembali sistem. Banyak masalah khusus dalam pendidikan muncul dari sejumlah kecil individu yang kurang memiliki motivasi atau ketrampilan untuk menjadi seorang guru yang efektif. Hanya manajemen yang memiliki otoritas untuk menemukan solusi yang tepat dalam masalah ini.

D. Peran Manajer dalam Menangani Kegagalan

Implikasi perbedaan antara sebab-sebab umum dan khusus sangat penting bagi manajer. Sebagia besar masalah sedemikian disebabkan oleh manajemen yang lemah atau tidak mencukupi.
Mengetahui sebab kegagalan mutu dan memperbaikinya adalah tugas kunci seorang manajer. Dalam kasus seperti ini, mereka berubah menjadi frustasi ketika usaha mereka gagal. Pembedaan sederhana namun penting yang dilakukan Deming, melahirkan wawasan yang cerdas dalam mengatasi kegagalan mutu. Di dalam literature TQM, disebutkan bahwa pengembangan mutu yang berhasil membutuhkan komitmen abadi pihak manajemen. TQM juga menegaskan bahwa komitmen bukan sekedar mendorong usaha orang lain. Dalam istilah praktisnya, komitmen adalah kesadaran manajemen bahwa mereka adalah pihak yang bertanggungjawab untuk menemukan solusi bagi sebuah kesalahan.



Share this with short URL: Get Short URLloading short url

Share this

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie is a platform to facilitate the academic and non academic capability of students in Industrial Engineering Universitas Bakrie.


Artikel Menarik Lainnya

Next Article
Next Post
Previous Article
Previous Post

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments