JOB DESIGN (Rancangan Pekerjaan)

7:02 PM Add Comment
Rancagan Pekerjaan (Job Design), berarti menguraikan tugas, tanggung jawab, kualifikasi, metode, dan hubungan yang diperlukan untuk melakukan serangkaian pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, rancangan pekerjaan mencakup komponen tugas dan pola interaksi di antara karyawan, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan sosial pemegang kerja. Tujuan utama rancangan pekerjaan (atau desain ulang) adalah untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan (Rush 1971). Produktivitas yang meningkat dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk. Misalnya, fokusnya dapat pada peningkatan kualitas dan kuantitas barang dan jasa, pengurangan biaya operasi, dan / atau pengurangan biaya perputaran dan pelatihan.
Ada beberapa metode dan teknik penting yang digunakan manajemen saat merancang pekerjaan. Ini adalah:

 
Job Simpification atau Penyederhanaan Pekerjaan, berarti memecah pekerjaan menjadi sub-bagian yang relatif lebih mudah dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas individu dengan meminimalkan upaya fisik dan mental yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang kompleks. Setelah tugas kompleks dibagi menjadi tugas yang relatif lebih mudah, setiap tugas diberikan kepada individu yang melakukan ini berulang kali. Dengan melakukan hal yang sama berulang kali, karyawan memperoleh keahlian dalam pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka dan sebagai hasilnya, profitabilitas organisasi meningkat. Namun bagaimanapun, dengan melakukan tugas yang sama berulang kali, karyawan mungkin merasa bosan dan mungkin menolak hal yang monoton. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketidakhadiran karyawan, kesalahan dan kecelakaan, dll. Karena konsekuensi negatif ini, produktivitas secara keseluruhan dapat terpengaruh secara merugikan, dan organisasi dapat mengalami kerugian secara keseluruhan.
Job Rotation atau Rotesi Pekerjaan, adalah teknik manajemen di mana seorang karyawan dipindahkan dari satu peran pekerjaan ke peran lainnya, dengan tujuan membiasakannya dengan semua vertikal organisasi. Umumnya para management trainee yang lebih fresh dalam dunia bisnis dialihkan ke posisi pekerjaan yang berbeda agar mereka lebih memahami fungsi bisnis. Tujuan dari rotasi pekerjaan adalah untuk mengurangi pekerjaan yang monoton dan membiarkan karyawan memperoleh multi keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai tugas dalam organisasi.
Job Enrichment atau Pengayaan Pekerjaan, adalah teknik desain pekerjaan yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan di antara karyawan dengan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi kepada mereka dan dengan demikian memungkinkan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya. Tujuan di balik pengayaan pekerjaan adalah untuk memotivasi karyawan untuk menggunakan kemampuan mereka yang tetap tidak digunakan selama tindakan mereka. Selain itu, melalui pengayaan pekerjaan, pemutusan hubungan kerja yang monoton, dan karyawan mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan tingkat kepuasan. 
Job Enlargement atau Perluasan Pekerjaan, mengacu pada perluasan pekerjaan secara horizontal di mana semakin banyak aktivitas, dan tugas ditambahkan ke ruang lingkup pekerjaan yang ada di tingkat yang sama dalam organisasi. Dengan kata lain, perluasan pekerjaan berarti meningkatkan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab seseorang dengan menambahkan kegiatan terkait ke profil pekerjaannya yang ada dan umumnya tanpa ada perubahan dalam wewenang dan tingkatannya dalam hierarki dalam organisasi. Tujuan dibalik perluasan pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas karyawan dan mengurangi monoton yang terjadi secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Seringkali, karyawan tidak diwajibkan untuk mendapatkan pelatihan untuk kegiatan yang berhubungan dengan tugas karena dia sudah menyadarinya dan melakukannya selama beberapa waktu. Namun demikian, jika aktivitas yang ditambahkan merupakan hal baru bagi seorang karyawan dan tidak terkait dengan sifat pekerjaannya yang ada, maka pelatihan yang tepat harus diberikan kepadanya untuk membiasakan diri dengan kondisi kerja yang baru.
Terdapat tiga hal penting dalam Job Design :
1. Hasil rancangan harus mencerminkan pemenuhan tuntutan lingkungan
2. Mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal
3. Para pelaksana harus mampu berperan sebagai feedback
Secara umum, perancangan jabatan yang baik dan tepat akan menghasilkan tingkat efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kepuasan kerja yang tinggi.


Social Information Processing Approach
Dilandasi pemikiran Salancik dan Pfeffer, yang menyatakan bahwa individu adalah organisme adaptif, menyesuaikan Sikap, Perilaku, Nilai, terhadap lingkungan (konteks) sosial, pengalaman masa lalu, serta situasi yang dihadapi. Berarti, terdapat 3 penyebab utama munculnya persepsi, sikap, perilaku : 
- Evaluasi terhadap kondisi (riil) lingkungan 
- Pengalaman memegang jabatan di masa lalu 
- Informasi tentang kondisi/corak lingkungan sosial (aspek ketiga sering menjadi yang paling berpengaruh).


References :
Disha, “ Job Design: Definition and Concept of Job Design”. https://www.yourarticlelibrary.com/organization/job-design-definition-and-concept-of-job-design/45027. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 18.30 WIB

Unknown, “Job Design”.  https://businessjargons.com/job-design.html. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 18.45 WIB

Unknown, “Job Design: Definition, Approaches, Techniques”. https://www.iedunote.com/job-design. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 19.20 WIB

Unknown, “Job Design (Perancangan Jabatan)”. https://slideplayer.info/slide/12665460/. Diakses pada 14 Desember 2020 pukul 14.35 WIB


Manajemen Industri

5:39 PM Add Comment
Jika mendengar kata manajemen, maka yang akan muncul dibenak kita ialah jurusan perkantoran yang mempelajari tentang bagaimana mengelola perusahaan atau sebuah organisasi. Dalam teknik industri, kita juga mempelajari hal tersebut. 
Pengertian umum dari Manajemen Industri ialah, proses mengatur atau mengelola Planning, Organizing, Actuating, & Controlling yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan industri untuk mencapai tujuan bisnis secara efisien dan efektif.
Manajemen Industri merupakan kemampuan manajemen dari suatu industri dalam upaya mengembangkan industrinya dengan prinsip Perencanaan Pengendalian, memenuhi fungsi manajerial untuk mencapai tujuan bisnis, tingkat manajemen yang didukung oleh keterampilan yang dibutuhkan untuk memobilisasi sumber daya manusia (SDM) ke pasar.

Tingkatan Manajemen Industri
a. Secara Horizontal
1. Administrasi
Merupakan bagian, departemen atau divisi yang bertugas dan memiliki tanggung jawab atas pembuatan, pengarsipan dan pengiriman dokumen-dokumen surat dari dan untuk perusahaan atau organisasi.
2. Keuangan
Merupakan departemen, divisi, atau bagian yang bertugas untuk mengatur, mengelola dan mengalokasikan dana perusahaan untuk memenuhi keperluan operasional setiap divisi di dalam perusahaan.
3. Produksi
Merupakan departemen yang memiliki tugas untuk mengelola, merencanakan, pengendalian, serta pelaksana produksi. Fungsi utama produksi adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.
4. Akuntan
Merupakan departemen yang bertanggung jawab dan bertugas untuk mencatat setiap transaksi keuangan, termasuk pemasukan dan pengeluaran. Tugas utama akuntan adalah membuat neraca laba rugi secara berkala.

5. Litbang
Merupakan departemen yang memiliki tugas untuk melakukan riset pasar, pengembangan produk dan analisis persaingan pasar.
6. Personalia
Merupakan departemen yang bertanggung jawab dan bertugas untuk mengelola sumber daya manusia, baik penyediaan serta pemeliharaan. Tugas utamanya adalah perekrutan, training, promosi, demosi, dan penilaian kinerja karyawan.

b. Secara Vertikal

1. Top Management
Manajemen puncak atau Biasa disebut CEO (Chief Executive Officer) terdiri dari beberapa orang pimpinan perusahaan. Yang memiliki jabatan pimpinan tinggi di perusahaan. Tugas dari top management membuat berbagai kebijakan strategis dalam jangka panjang dan sifat pekerjaan condong ke arah manajerial.

2. Middle Management
Manajemen menengah atau manajer divisi. Pada tingkat manajemen ini, manajer divisi bertugas dan bertanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan yang strategis.

3. First Line Management
Manajemen bawah atau manajer fungsional. Yang termasuk dalam manajemen bawah ini adalah Supervisor. Dimana Supervisor memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberi arahan kepada pekerja operasional atau pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yang telah di rancang oleh manajemen tingkat atas.










Manajemen Industri dan Sejarah Perkembangannya
Awalnya manajemen industry adalah hasil pengembangan dari manajemen pabrik. Karena manajemen industri memiliki kesamaan dengan manajemen pabrik yaitu manajemen teknis. Maka dari itu, hal yang menyangkut dalam manajemen pabrik semua tercakup di manajemen industri. Dengan ini manajemen industri dapat menangani masalah yang terdapat pada organisasi pabrik, administrasi perkantoran, serta akuntansi keuangan seperti pembukuan.
Pada tahun 1952, dibentuknya MIT School of Management Industry. Lembaga Pendidikan ini sangat memberikan pengaruh pada perkembangan manajemen industri. Yang kemudian pada tahun 1964 berganti nama menjadi MIT Sloan School of Management. Sekolah manajemen ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan wawasan melalui program manajemen pascasarjana. Yang mana program ini menjadi panutan bagi sekolah manajemen lain.

Pendidikan Manajemen Industri
Manajemen industri ini banyak mempunyai kelebihan dan terfokus pada bisnis tertentu, sehingga begitu banyaknya lembaga pendidikan yang menyediakan jurusan manajemen industri. Manajemen industri ini sangat penting dalam pekerjaan. Karena dengan menguasai ilmu manajemen industri ini, maka seseorang bisa memprediksi pertumbuhan perusahaan dan dapat ikut serta dalam pemecahan masalah logistik.
Lulusan manajemen industri sebagian telah memulai karirnya sebagai penyedia produksi, analis operasional, analis sumber strategis dan analis bisnis software. Lulusan ini masuk dalam program tingkat pengembangan kepemimpinan organisasi. Program ini membantu mereka untuk mendapat wawasan di bidang bisnis dan teknis.
Beberapa contoh jurusan manajemen yang terfokus pada bidang tertentu, diantaranya ilmu computer, rekayasa keuangan, system informasi manajemen, operasi dan supply manajemen, statistik dan lain-lain.

Hybrid Stairs, Tangga Lipat Minimalis ala Industrial Engineer Australia - Bcompactdesign

5:32 AM Add Comment
Hybrid Stairs, Tangga Lipat Minimalis ala Industrial Engineer Australia - Bcompactdesign
Bcompact adalah sebuah perusahaan design property yang menyusung konsep Sustainable and Compact Living. Bcompact berdiri sejak tahun 2012 yang berlokasi di negara Kangguru, Australia.

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Bcompact adalah furniture yang biasa dibutuhkan oleh rumah tangga dan perusahaan-perusahaan. Furniture yang dihasilkan seperti Bamboo boardroom table, Bespoke Gentleman’s Wardrobe, Centiveler corner desk, Aviator Chair. 

Terdapat salah satu product design yang sangat banyak diminati yaitu “Bcompact Hybrid Stairs & Ladders”, ini merupakan konsep desain tangga minimalis yang dapat dilipat ke dinding apabila tidak sedang digunakan dengan tangga yang dapat ditutup dan dibuka dengan cara dilipat. Konsep tangga lipat biasanya digunakan pada rumah yang memiliki loteng, namun untuk menggunakan tangga tersebut dibutuhkan alat untuk menarik tangga yang terlipat di langit-langit lantai menuju loteng. 

Hybird Stairs ini didesain oleh seorang Industrial Engineer asal Australia, yang bernama Zev Bianchi. Hybrid Stairs ini merupakan solusi simpel untuk kediaman yang memiliki minim ruangan atau mengganti tangga yang tidak selalu ingin digunakan agar tak memakan banyak tempat.

Ide awal pembuatan Hybrid Stairs ini berawal dari Zev Bianchi yang pernah tinggal di sebuah Apartemen kecil di New York City, yang dimana di kota tersebut memiliki populasi manusia yang tinggi, wilayah tinggal yang sempit, dan biaya hidup yang tinggi. Bianchi pun menyiasati sendiri agar Apartemen nya yang kecil dapat terasa lebih luas dengan membuat tempat tidur yang dapat diubah menjadi lemari, perabotan yang dapat berubah bentuk dan yang lainnya.


Produk Hybrid Stairs berbahan dasar dari pohon bambu. Bambu dipilih karena memiliki tensile strength (tarik), berat, estetika dan aspek berkelanjutan yang tak tertandingi. Bahan organik lainnya pun tak dapat menyaingi kekuatan dari Bambu dari segala aspek. Tangga ini dapat dibuat secara kostumisasi sesuai dengan kebutuhan ruangan yang tersedia. Biasanya tangga ini memiliki tinggi antara 1,5 – 3,7 meter dengan kemiringan antara 60 – 70 derajat, dan dengan lebar tangga 715 milimeter, dan tangga ini dapat menahan berat sampai dengan 200 Kg (telah diuji dengan tested in house to SWL) .

Hybrid Stairs ini mudah untuk dipasang, namun pemasangan nya tetap harus dilakukan oleh professional yang berkualifikasi seperti tukang kayu. Namun, karena produk ini begitu sederhana banyak orang yang memilih untuk memasangnya sendiri tanpa modifikasi infrastruktir atau alat khusus dalam beberapa jam. Hybrid Stairs ini juga dapat dikirim dalam paket yang dapat dibongkar untuk mengurangi biaya pengiriman dan perakitan terlebih dahulu.
Hybird Stairs memiliki sistem keamanan pada kunci yang dapat dilampirkan pada versi manapun yang membuatnya menjadi posisi terbuka ataupun tertutup. 

Produk Hybird Stairs telah meraih beberapa penghargaan seperti “iF World Design Guide 2019”  dan “ Gold in Home Interior Products – European Product Design Award 2018” .

JUST IN TIME

6:31 PM Add Comment
Lebih Mengenal Sistem Just In Time
Just In Time atau Sistem Produksi Tepat Waktu merupakan suatu system produksi  yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya dan mencapai waktu penyerahan sefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (barang atau jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.
Konsep JIT ini adalah sebuah konsep yang bahan bakunya digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari supplier tepat waktu pada saat bahan tersebut dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga biaya persediaan barang (stocking cost) dapat diminimalisir.
Terdapat filosofi manufacturing yang dimana untuk menghilangkan pemborosan waktu dari proses pembelian hingga proses distribusi dan filosofi yang berpusat pada pengurangan biaya melalui peniadaan persediaan. Ide dasar dari Just In Time ialah membeli bahan jika persediaan barang telah habis atau bila diperlukan untuk memenuhi order dari konsumen. Seluruh bahan baku haruslah tersedia di tempat kerja, dan produk juga harus selesai dan terseduia bagi pelanggan saat dibutuhkan.
Maka dapat disimpulkan, pada konsep JIT ini tidak ada storage cost dan carrying cost. Prinsip dasar dari JIT adalah meningkatkanya kemampuan perusahaan secara kontinu  untuk merespon perubahan dengan meminimalisir pemborosan.
Berikut merupakan 4 aspek pokok dalam konsep just in time adalah ;
1. Meminimalkan atau menghilangkan segala aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa.
2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan kualitas yang lebih tinggi
3. Selalu mengupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan dalam meningkatkan efisiensi kegiatan
4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.




Tujuan dan Manfaat Sistem Produksi  Just In Time menurut para ahli;
Menurut Hansen dan Mowen (2001:412), tujuan Just in Time memiliki dua tujuan strategis yaitu: untuk meningkatkan keuntungan dann memperbaiki daya saing perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan mengontrol biaya-biaya, memperbaiki kerja pengiriman, serta kualitas. 
Menurut Krismiaji (2011:125), tujuan utama Just in Time adalah menghasilkan produk jika hanya ada pesanan dan akan menghasilkan kuantitas produk sesuai pesanan yang diminta. Manfaat utamanya ialah mengubah daya telusur biaya, meningkatkan akurasi penentuan biaya produk, menurunkan alokasi biaya tak langsung, mengubah perilaku dan kepentingan relatif biaya tenaga kerja langsung, serta mempengaruhi sistem penentuan biaya pesanan dan biaya proses.
Konsentrasi just in time adalah pada stockless production atau ketiadaaannya produksi. Tujuan pengurangan persediaan menjadi nol hanya akan tercapai jika :
1. Waktu dan biaya penyiapan (atau pesanan) rendah atau tidak signifikan.
2. Ukuran lot sama dengan satu.
3. Minimun dan lead time hamper seketika.
4. Beban kerja seimbang dan merata. 
5. Tidak ada gangguan karena kehabisan stok, kualitas buruk, waktu henti peralatan yang tidak dijadwalkan, perubahan teknis atau perubahan tidak terencana lainnya. 

Kelebihan Sistem Produksi  Just In Time, antara lain :
1. Tingkat Persediaan yang rendah sehingga dapat menghemat tempat penyimpanan serta biaya sewa tempat dan asuransi.
2. Bahan produksi hanya diperoleh pada saat diperlukan, sehingga hanya memerlukan modal kerja yang rendah.
3. Kemungkinan terjadinya pemborosan akibat produk yang ketinggalan zaman, kadaluarsa, atau rusak menjadi semakin rendah.
4. Penumpukan produk jadi yang tidak terjual dapat dihindari.
5. Memerlukan penekan pada kualitas bahan-bahan produksi yang dipasok oleh Supplier sehingga dapat mengurangi waktu pemeriksaan dan pengerjaan ulang.

Kelemahan Sistem Produksi  Just In Time, antara lain :
1. Tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan, sehingga akan sangat sulit untuk dilakukannya perbaikan.
2. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pemasok baik dalam kualitas maupun ketepatan waktu pengiriman.
3. Biaya transaksi akan relatif tinggi akibat frekuensi transaksi yang tinggi. 
4. Perusahaan manufacturing yang bersangkutan akan sulit untuk memenuhi permintaan yang mendadak tinggi karena pada kenyataannya tidak ada produk jadi yang lebih.

















DAFTAR PUSTAKA 
Wahyono, Budi. 2013. "Just In Time (JIT) Dan Kanban" . Di akses dari : http://www.pendidikanekonomi.com. Pada tanggal : 28 Februari 2020
Pamungkas, Ardhi. 2015. "SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)". Di akses dari : https://ardhipamungkas.wordpress.com. Pada tanggal : 28 Februari 2020 
Rahmah, Nindya. 2017. "Apa yang dimaksud dengan sistem Just in Time (JIT)?". Di akses dari : https://www.dictio.id. Pada tanggal : 28 Februari 2020 
Unknown. 2018. "Pengertian Sistem Produksi Just In Time (JIT)". Di akses dari : https://ipqi.org. Pada tanggal : 28 Februari 2020 

QUALITY CONTROL

3:55 AM Add Comment
Apa itu Quality Control (Pengendalian Kualitas) ?

Bagi seorang mahasiswa Teknik Industri, pastilah sudah tidak asing saat mendengar kata QC atau Quality Control. Dalam pembahasan kali ini, Word-Us akan membahas tentang QC. Apa itu sebenarnya Pengendalian kontrol, 
Pada sebuah persaingan pasar, salah satu faktor yang sangat penting adalah kualitas serta pelayanan dari suatu produk. Sebagai pembeda antara suatu produk dengan produk yang lainnya kualitas sering dijadikan tolak ukur.
Menurut ISO-8402 (Loh, 2001:35) Kualitas adalah totalitas fasilitas dan karakteristik dari produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan, tersurat maupun tersirat. Dan menurut Kotler (1997), kualitas sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan kebutuhan.
Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. 
Quality Control atau yang biasa disebut QC memiliki arti pengendali mutu. QC banyak dimanfaat diberbagai sektor industry, dari manufaktir hingga sebuah produksi tangan. QC memiliki tugas umun, yaitu untuk dapat memeriksa secara visual untuk bisa menguji produk. Pemeriksaan produk dapat berlangsung sebelum, selama dan setelah proses dalam produksi. Pengujian yang dilakukan oleh QC ini dapat dilakukan manual atau dengan bantuan teknologi.
Peninjauan kualitas yang dilakukan QC dari semua faktir yang terlibat dari suatu kegiatan produksi. Pengendalian kualitas ialah pengembangan sistem agar bisa memastiakn bahwa produk dan jasa diprodilso untuk dapat memenuhi atau melampaui persyaratan dari para pelanggan maupun produsen sendiri.

Aspek yang ditekankan pada QC ;
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen suatu pekerjaan, proses yang telah terdefinisi dan terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan suatu identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pada ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3. Elemen lunak; kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan juga suatu hubungan yang berkualitas.

Apa sih tugas dan tanggung jawab dari seorang Quality Control?
Quality Control memiliki tugas yang sangat bervariasi, tergantung di sektor industry mana mereka bekerja. QC pun memiliki wewenang untuk dapat menerima atau menolak produk yang akan dipasarkan. Tujuan dari QC tidaklah ada perbedaan pada sektor industri manapun, yaitu pengendalian kualitas. Menguji apakah sebuah produk telah sesuai standar spesifikasi pabrik atau pada suatu perusahaan.
Ketika cacat ditemukan pada hasil produksi, QC berwenang dan dapat mengirimkan kembali apa untuk diperbaiki. Yang dapat ditarik kesimpulan ialah, QC dapat menguji, memeriksa meneliti, dan menganalisa suatu kualitas produk yang dapat dihasilkan sesuai dengan standar yang dimiliku perusahaan dan kelayakan untuk diedarkan di pasaran.
Tanggung jawab seorang Quality Control antara lain;
 Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi oleh perusahaan.
 Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
 Dalam sebuah produk material, QC harus memverifikasi kualotas dari produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur, dan sifat fisik lainnya.
 Dalam industry mekanik, QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual. 
 Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
 Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi. 
 Merekomendasikan pengolahan ulang pada produk-produk yang berkualitas rendah.
 Bertanggung jawab untuk dekomentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
 Memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi ISO seperti 9001, ISO 9002, dll.
 Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan.
 Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu yang mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
 Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

Selain tugas serta tanggung jawab, terdapat pula fungsi QC, yaitu;
a. Memantau proses produksi dari awal proses samoai menjadi barang jadi
b. Meluluskan suatu produk jadi atau finish good
c. Melakukan pengambilan sample per tinggal (retain)
d. Membuat laporan pengamatan proses harian
e. Melaksanakan tugas – tugas yang diberikan supervisor QC
f. Memastikan produk dan jasa yang sudah dirancang dan di produksi sehingga telah memenuhi persyaratan dari pelanggan atau produsen.

Prinsip Dasar QC
a. Kualitas, agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan memberikan barang serta pelayanan yang akan memuaskan.
b. Top Management sampai dengan seluruh karyawan dapat benar benar merasakan dan menyadari bahwa Quality ini merupakan jiwa dari perusahaan.
c. Dalam meneliti QC, harus menggunakan Plan-Do-Action atau Deming Circle.
Setelah mengetahui pengertian, tugas, fungsi, serta prinsip dasar QC, apa sih keahlian yang dibutuhkan oleh seorang QC dalam menjalankan pekerjaannya? 
Keahlian QC haruslah didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia juga harus memiliki pendekatan professional mengenai sebuah metode jaminan kualitas  dan mampu menggunakan peralatan canggih. QC harus memiliki sebuah keterampilan dokumentasi professional untuk suatu proses jaminan kualitas.
QC dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, dan lainnya. 

Syarat menjadi seorang QC
1. Pendidikan minimal Diploma/ Sarjana yang sesuai dengan bidang QC
2. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik, lisan atau tulisan.
3. Baik dalam perhitungan aritmatika, dan memiliki bakat mekanik jika diperlukan.
4. Mampu menggunakan komputer dan utilitas
Jadi, itulah apa yang dinamakan Quality Control. Bagi kalian yang tertarik ingin mempelajari lebih dalam tentang pengendalian kualitas dan menjadi seorang quality control, tekunlah dalam belajar dan jangan hanya pelajari dari materi kuliah saja, namun juga praktik yang dapat diterapkan sehari-hari.

Daftar Pustaka
https://ilmumanajemenindustri.com/perbedaan-pengertian-quality-control-qc-quality-assurance-qa/

https://sarjanaekonomi.co.id/quality-control-pengertian-tugas-prinsip-fungsi-tujuan-terlengkap/

https://www.google.com/amp/s/jojonomic.com/blog/quality-control/