One-Way ANOVA Analysis

7:31 AM
Jika ada dua sampel dan kita ingin mengetahui perbedaan rata-rata dari sampel tersebut, bagaimana caranya? Tentu banyak dari kita yang belum mengetahui cara membedakan perbedaan rata-rata dari sampel bukan? Nah sekarang kita akan membahas tentang bagaimana cara mengetahui perbedaan rata-rata sampel. Sebenarnya ada dua cara untuk mengetahui perbedaan rata-rata sampel, yaitu dengan cara Kruskal Wallis dan One-Way ANOVA, namun pada saat ini kita akan memahas tentang One-Way ANOVA. One-ANOVA adalah Jenis Uji Statistika Parametrik. Seperti telah dijelaskan sebeumnya tujuan dari cara One-Way ANOVA ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata dari sampel. Mengapa disebut One-Way ANOVA? Karena sumber keragaman yang dianalisis hanya berlangsung satu arah yaitu antar perlakuan (Between Group). Adapun faktor lain yang berpotensi mempengaruhi kergaman data dimasukkan kedalam Galat (within Group) dan sebisa mungkin dikontrol, sehingga jenis uji ini umumnya dilakukan pada rancanganperlakuan yang faktor-faktor lingkungannya dapat dikontrol. Nah berikut akan dijelaskan bagaimana cara mencari perbedaan rata-rata dari sampel menggunakan One-Way ANOVA dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

Contoh kasus:
Seorang peneliti ingin membandingkan rata rata perbedaan bahasa dengan varietas bahasa 1,2, dan 3, masing-masing perlakuan tersebut diulang sebanyak 9 kali sehingga total unit perlakuan berjumlah 27 unit (3 x 9 = 27). Penelitian dilakukan mrnggunakan Rancangan Acak Lengkap, masing-masing perlakuan ditempatkan secara random.
Berikut adalah data bahasa untuk masing-masing perlakuan:
Trial
Bahasa 1
Bahasa 2
Bahasa 3
1
17
18
20
2
16
18
15
3
47
14
19
 4
21
19
12,85714
5
15
12
18
6
18
23
22
7
24
21
23
8
23
10
20
9
13
25
19


Langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun semua data dari yang paling kecil menuju ke yang paling besar lalu memberikan ranking di setiap data tersebut, seperti berikut:



Langkah kedua yang harus dilakukan adalah memasukkan combined ranking kedalam data random yang tadi telah diberikan, seperti berikut:


Setelah melakukan langkah kedua, lakukan langkah ketiga yaitu, menjumlahkan masing-masing combined ranking, kita mencari mean dari masing-masing sampel bahasa dan juga mean dari ketiga mean sampel bahasa,selain itu, kita juga mencari masing-masing variance dari ketiga sampel, seperti berikut:






Langkah keempat yang harus dilakukan adalah mencari mean dan variance dari sampel tersebut, kita dapat mencari SSA dengan rumus seperti berikut:
Langkah kelima yang kita lakukan adalah harus terlebih dahulu mencari selisih antara sampel 1 dengan mean 1 lalu dikuadratkan, perlakuan yang sama juga dilakukan untuk sampel yang kedua dan ketiga, sehingga mendapatkan data sebagai berikut:


Langkah keenam adalah mencari SSW. Adapun SSW adalah jumlah dari selisih data tersebut, dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:


Langkah ketujuh setelah mencari SSW adalah mencari SST, dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Langkah kedelapan setelah mencari SST, maka kita bisa meencari MSA dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:
 
Langkah kesembilan setelah mencari MSA, maka kita bisa mencari MSW dan akan diperoleh hasil sebgai berikut:



Langkah kesepuluh setelah selesai mencari nilai MSW maka kita dapat menentukan nilai Fstat dan Ftabel, dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:



Langkah kesebelas setelah mendapatkan kedua nilai tersebut, maka dapat dipastikan kita dapat menentukan diterima atau tidaknya sampel tersebut, berikut adalah penjelasannya:
Langkah keduabelas yang dilakukan adalah mencari Critical Range dari data tersebut, adapun Qa dapat dilihat pada tabel, dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Langkah ketigabelas setelah mendapatkan nilai dari Critical Range, maka kita akan mencari selisih mean dari ketiga sampel, namun apabila hasil selisih itu negatif, maka harus kita mutlakkan dengan menggunakan abs, dan akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Setelah mendaptkan nilai dari selisih masing-masing sampel mean maka kita telah bisa membuat kesimpulan perbedaan dari masing-masing sampel dengan cara menganalisis antara selisih dan nilai dari Qa. Apabila Qa lebih besar daripada selisih mean sampel tersebut maka ada perbedaan yang nyata, dan apabila kejadian berlaku sebaliknya, maka tidak ada perbedaan yang nyata antara sampel tersebut. Dan berikut adalah kesimpulan dari kasus ini:


Nah,pada artikel ini telaah tertera mengenai penjelasaan, tujuan, dan pengaplikasian One-Way ANOVA. Semoga dapat bermanfaat.

Penulis : Rachel Priskilawati Kadang Teknik Industri angkatan 2015
Sumber :
          1.Walpole. 1990. Probability and Statistics for Engineers and Scientist. Pearson. New York.

Editor : HMTI-UB  
Share this with short URL: Get Short URLloading short url

Share this

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie is a platform to facilitate the academic and non academic capability of students in Industrial Engineering Universitas Bakrie.


Artikel Menarik Lainnya

Next Article
Next Post
Previous Article
Previous Post

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments