Breaking Industrial Limit merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie sebagai program kerja Departemen Akademik dan Penalaran. Rangkaian acara untuk Breaking Industrial Limit 2018 terdiri dari Pre-event dan Main-event. Dimana nantinya pada Pre-event akan diadakan Workshop dan pada Main-event akan diadakan Talkshow.
Tahun ini HMTI-UB periode 2017/2018 mengangkat tema Revolusi Industri 4.0 pada Breaking Industrial Limit 2018. Dengan maraknya ekspansi dunia digital dan internet ke kehidupan masyarakat, terutama dalam lima tahun terakhir ini menandakan bahwa Revolusi Industri 4.0 sebenarnya sudah masuk dan dipraktikkan di Indonesia terutama di bidang perindustrian atau manufaktur. Penerapan awal Revolusi Industri 4.0, Indonesia berfokus pada Iima sektor manufaktur, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektonik. Revolusi industri ke-4 ini memiliki dampak positif maupun negatifnya. Revolusi Industri 4.0 memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat pendapatan global meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat dunia, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan lain-lain. Namun hadirnya Revolusi Industri 4.0 juga bisa menjadi ancaman tersendiri bagi tenaga kerja dalam negeri yang tidak memiliki keterampilan untuk beradaptasi dalam pekerjaan-pekerjaan jenis baru, dimana semua sudah mengarah ke digitalisasi. Peran-peran produksi yang selama ini dikerjakan melalui tenaga kerja ataupun robotik, sudah mulai berkurang, digantikan digitalisasi program. Dimana peran dalam industri sudah mulai beralih dengan konsentrasi ke arah digitalisasi.
Maka dari itu kami mengangkat Revolusi Industri 4.0 ini untuk dijadikan pembahasan pada Breaking Industrial Limit 2018 yaitu, guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia terutama Mahasiswa Teknik Industri yang lebih mengedepankan kerja otak dan kreativitas terutama di bidang digital agar mampu berkompetisi dengan mencipatakan inovasi-inovasi baru yang kreatif. Dalam Breaking Industrial Limit 2018 kali ini kami mengadakan Pre-Event yaitu Workshop yang mengangkat tema Creative Problem Solving and Decision Making. Workshop ini akan membahas tentang dua hal penting dalam dinamika organisasi, yaitu problem solving dan decision making. Sebagai mahasiswa Teknik Industri biasanya dituntut memiliki pola pikir yang dapat menyelesaikan masalah atau biasa disebut dengan Problem Solving Skill. Sehingga pada Workshop ini diharapkan Mahasiswa Teknik Industri dapat mendapatkan pengetahuan cara menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang cepat dan akurat di era Digital yang berubah dan berkembang secara pesat.
Kegiatan Breaking Industrial Limit 2017 berlangsung dalam dua hari, hari kedua yaitu Main-Event ialah Talkshow yang bertempat di ruang 1 dan 2 Universitas Bakrie dimana acara ini mengangkat tema “The Important of Becoming Creative Person in Digital Industry” yang dibawakan oleh tiga orang pembicara yaitu Bapak Herman Hamzah, Bapak Faisal Safa dan Bapak Hendra Kwik ssebagai pembicara. Main-event diawali dengan registrasi peserta pada pukul 11.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB di depan ruang 1 dan 2 Universitas Bakrie. Setelah peserta melakukan registrasi panitia memberikan konsumsi serta goody bag. Kemudian peserta dipersilahkan untuk memasuki ruang pelaksanaan Talkshow. Setelah seluruh peserta yang hadir memasuki ruangan 1 dan 2 Universitas Bakrie, MC memulai kegiatan Breaking Industrial Limit 2018 ini dengan memberi ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dan memeriahkan kegiatan BIL 2018 ini. Selain itu, MC juga memberi tahu mengenai tema kegiatan yaitu “The Important of Becoming Creative Person in Digital Industry” serta tagline dari kegiatan ini yaitu “Break the Limit”. MC pun mengarahkan peserta untuk membacakan tagline tersebut setelah MC membacakan “ Breaking Industrial Limit 2018” yang berguna untuk menambah semangat para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini hingga akhir. Berikutnya ialah kata sambutan oleh Ketua Pelaksana Breaking Industrial Limit 2018 Dini Aldilla Monoarfa dan kata sambuta oleh Ketua HMTI-UB 2017/2018 Muhammad Rizky dan Kata Sambutan oleh Bapak Ir. Gunawarman Hartono sebagai Kepala Program Studi Teknik Industri Universitas Bakrie. Setelah itu dilangsungkan inti acara dari Talkshow.
Selanjutnya untuk memasuki rangkaian acara selanjutanya yaitu memperkenalkan dan membacakan CV dari para pembicara, MC mempersilahkan Ibu Mirsa Diah salah satu Dosen Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie sebagai moderator untuk memasuki rangkaian acara selanjutnya.
Pembarian materi oleh Bapak Herman Hamzah, dimana Bapak Herman Hamzah memberikan materi tentang Revolusi Industri 4.0 yang dicontohkan dengan perusahaan pabrik Toyota, bagaimana proses Layout yang ada didalamnya. Sebelum melakukan penjelasan tentang Revolusi Industri 4.0 Bapak Herman Hamzah melakukan interaksi dengan para peserta, dimana Bapak Herman Hamzah bertanya kepada para peserta “Apakah ada salah satu dari peserta yang sudah pernah berkunjung ke Pabrik Toyota sebelumnya?”. Salah satu peserta mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan dari Bapak Herman Hamzah. Excel Ari mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie angkatan 2017 adalah nama peserta yang menjawab pertanyaan dari Bapak Herman Hamzah. Bapak Herman Hamzah memberikan tepuk tangan kepada Excel karena berani untuk berdiri dan menjawab pertnayaan yang dia berikan mengenai kunjungan ke Pabrik Toyota dimana Bapak Herman Hamzah bertanya apasaja yang diketahui oleh saudara Excel tantang Pabrik Toyota. Dikarenakan salah satu pembicara yaitu Bapak Hendra Kwik terlambat hadir, moderator kembali membacakan CV Bapak Hendra Kwik diselang acara pada saat pemberian materi oleh pembicara. Kemudian moderator mempersilahkan Bapak Faizal Safa untuk memberikan materi mengenai Revolusi Industri 4.0. Dimana menurut Bapak Faisal Safa bahwa suatu saat Revolusi Industri 4.0 benar-benar akan membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Untuk itu mualai dari sekarang sebaiknya Sumber Daya Manusia segera ditingkatkan agar dapat mengimbangi setiap perubahan yang ada.
Pemberian materi yang terakhir dibawakan oleh Bapak Hendra Kwik. Bapak Hendra Kwik memutar sebuah Video yang menggambarkan perkembangan industri, disela-sela pemutaran video terjadi beberapa kendala yang mengakibatkan waktu pelaksanaan acara menjadi tidak sesuai dengan rundown. Bapak Hendra Kwik memuar sebuah video yang menggambarkan perkembangan industri karena tema yang diangkat pada Workshop Breaking Industrial Limit 2018 ialah The Important of Becoming Crative Person in Digital Industry. Setelah pemutaran video kemudian Bapak Hendra Kwik menyampiaikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atau imbas yang diakibatkan oleh Revolusi Industri 4.0 dengan dunia digital akan sangat mempengaruhi keadaan sebuah negara. Dimana setiap negara yang tidak siap untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 akan kesulitan untuk maju, terutama bagi negara-negara yang masih berkembang. Namun, bagi negra maju Revolusi Industri 4.0 sangat membawa dampak baik bagi kemajuan negara mereka.
Selanjutnya sesi tanya jawab yang telah dibuka oleh moderator. Salah seorang peserta bernama Putra peserta umum bertanya kepada pembicara mengenai model bisnis apa yang cocok untuk tingkat revolusi industri 4.0 agar bisa bersaing dan apakah sumber daya manusia di Indonesia siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Bapak Hendra Kwik memberikan jawban bahwa nyatanya bahwa human resource negara Indonesia tidak siap untuk menghdapi Revolusi Industri 4.0, karena negara kita masih merupakan negara berkembang yang masih ketinggalan sangat jauh dengan negara-negara mju. Namun tetap saja masih bisa berusha untuk membentuknya melalui pendidikan yang harus lebih dikembangkan kepada human resource di Indonesia. Untuk peluang bisnis yang bisa dijadikan pada Revolusi 4.0 saat ini harus terlebih dahulu banyak terkonektifitas dengan platform yang sudah dikuasai oleh lokal dan memiliki satu integrasi untuk diintegrasikan antara platform yang akan menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.
Setelah selesai melakukan sesi tanya jawab, kemudian pemberian plakat dan sertifikat kepada para pembicara dan pengumuman pemenang lomba Workshop pada Pre-Event BIL yang telah dilaksanakan sebelumnya pada Sabtu, 05 Mei 2018. Pemenang Workshop BIL 2018 adalah kelompok 6 dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 1.000.000. Setelah itu kembali dilanjutkan oeh MC yaitu penutupan acara dimana MC mengucapakan terima kasih dan memohon maaf apabila telah melakukan kesalahan baik sengaja ataupuan tidak disengaja kepada para pembicara dan seluruh peserta yang telah hadir pada Talkshow Breaking Industrial Limit 2018.