Sistem Produksi
Menurut Aliran Proses
Produksi
Job Shop Production
Job Shop adalah jenis aliran proses
produksi yang digunakan untuk produkproduk dengan jumlah produksi yang sedikit
tetapi banyak model atau variannya. Produk-produk “custom-made” yang harus
mengikuti desain unik dan spesifikasi khusus dari pelanggan dengan waktu dan
biaya yang ditentukan biasanya menggunakan jenis aliran proses produksi ini.
Tujuan dari Job Shop production ini adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus
pelanggan. Pada umumnya, proses produksi dengan Job Shop ini tidak menggunakan
Jalur Produksi (Production Line)
khusus untuk mengerjakannya.
Karakteristik dari proses produksi Job Shop
Production adalah sebagai berikut :
1. Memiliki
ragam produk atau Varian yang banyak dan rendah volume produksi.
2. Menggunakan
fasilitas dan mesin-mesin umum (general).
3. Tenaga
kerja yang sangat terampil dan yang dapat menerima tantangan pekerjaan atas
keunikan produk yang dikerjakannya.
4. Memerlukan
Persediaan bahan dan peralatan yang banyak.
5. Memerlukan
perencanaan yang sangat terperinci terhadap setiap permintaan dan kebutuhan.
Contoh produk-produk yang menggunakan Job Shop
Production diantaranya seperti Percetakan yang menerima desain poster-poster
tertentu dengan jumlah yang terbatas, pabrik fabrikasi yang menerima pesanan
pembuatan peralatan dengan desain khusus, pabrik pakaian yang membuat seragam
dengan desain dan jumlah yang ditentukan.
Flow Shop Production (Mass Production)
Flow Shop Production adalah jenis proses produksi
yang digunakan untuk produkproduk yang dirakit atau diproduksi dalam jumlah
banyak dan berturut-turut (continuous). Sistem
produksi Flow Shop ini menggunakan jalur produksi (production line) untuk
memproduksi produk-produknya. Semua produk diproduksi dengan standar dan proses
yang sama. Flow Shop Production ini
sering disebut juga dengan Mass Production atau Produksi Massal
Karakteristik dari Flow Shop production adalah
sebagai berikut ini :
1. Memiliki
Standarisasi Produk dan urutan proses.
2. Menggunakan
Mesin dan peralatan kerja khusus yang memiliki kapasitas produksi dan tingkat
output yang lebih tinggi.
3. Volume
produksi yang tinggi.
4. Siklus
produksi yang lebih pendek.
5. Perencanaan
dan Pengendalian produksi lebih mudah dilakukan.
6. Penanganan
material dapat dilakukan secara otomatis.
7. Persediaan
material dapat lebih cepat untuk dikonversikan menjadi penjualan (sales).
Contoh produk-produk yang menggunakan Flow shop
production diantaranya seperti pada produksi pakaian jadi ataupun pada produk
elektronik komersil (Televisi, Smartphone, DVD Player, Laptop).
Batch Production
Batch Production adalah sistem produksi yang termasuk
repetitive production (produksi berulang) yang berada diantara sistem produksi
Job Shop dan Flow Shop. Standarisasi produk pada Batch Production lebih baik
dan Volume produksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan Job shop namun volume
lebih rendah dan tidak selalu terstandarisasi seperti flow shop (mass
production). Metode produksinya mirip dengan proses produksi dengan sistem Job
Shop, perbedaannya terletak pada jumlah atau volume yang akan diproduksinya
yang lebih banyak dan berulang-ulang.
Dibawah ini merupakan Karakteristik dari Batch
Production :
1. Waktu
produksi lebih pendek.
2. Tempat
dan Mesin lebih fleksibel.
3. Tempat
dan Mesin diatur untuk memproduksi produk dalam bentuk batch dan diubah lagi
pengaturannya untuk batch yang berikutnya.
4. Waktu
dan biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan Job Shop.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses
produksi secara partaian adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan
industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada
proses produksi partaian tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini
berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti
misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya
jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses
produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan
rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna
putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang
tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat
mempengaruhi warna lain.
Cellular Manufacturing (CM)
adalah sebuah model perancangan dan pengaturan area
kerja, dimana peralatan, mesin dan workstation diatur dalam urutan yang
efisien, sehingga pergerakan orang, inventori dan material dapat berlangsung
mulus dan lancar dari awal hingga akhir satu aliran proses kerja (single
process flow). Dengan keteraturan semacam ini, wastewaste semacam transportasi,
waktu tunggu, atau delay bisa lebih diminimalisir. CM adalah komposisi penting
dalam resep Lean Manufacturing. Konsep ini kontras dengan metode “batch and antrian”
tradisional, dimana hanya mesin-mesin yang sama yang ditempatkan di satu area.
Ketika pabrik masih menggunakan metode “batch dan antrian”, produk yang masih
berada dalam proses produksi harus dipindahkan ke area mesin lain untuk
menjalani proses selanjutnya. Di area baru, produk kembali mengantri untuk
diproses dalam batch-batch. Sistem seperti itu sering menimbulkan pemborosan
transportasi dan delay pada batching.
Dengan aturan single process flow, produk hanya
ditransfer dari mesin ke mesin dalam area yang sama, dengan posisi mesin-mesin
yang diatur sedemikian rupa sehingga aliran proses bisa berjalan lancar. Sistem
ini merupakan sistem yang bebas pemborosan transportasi dan batching delay.
Karakteristik dari Cellular Manufactur adalah
sebagai berikut ini :
1. Efisiensi
produksi yang lebih tinggi
2. Eliminasi
waste
3. Level
inventori yang lebih rendah
4. Optimasi
pemakaian area pabrik
5. Cycle
time produksi lebih
6. Kapasitas
manufaktur lebih tinggi dan efektif
7. Waktu
respon pelanggan yang lebih baik.