First In First Out - Last In First Out
Dalam sebuah perusahaan, ketersediaan barang merupakan hal yang penting. Mengapa? karena besar kecil nya persediaan barang atau stok barang pada perusahaan dapat memengaruhi neraca dan juga laporan laba rugi dari perusahaan tersebut.
Pada proses Inventory Management, ada 2 metode yang secara umum biasa digunakan, yaitu FIFO dan LIFO. Sudah tahukah kamu mengenai 2 metode tersebut? Yuk di simak!
METODE FIFO
FIFO atau First In First Out merupakan barang yang diletakkan terlebih dahulu di dalam inventory, lalu barang tersebut yang akan keluar untuk dijual. Metode ini merupakan metode yang paling realistis. karena barang yang pertama kali masuk akan dijual atau digunakan terlebih dahulu. Metode ini juga cocok di aplikasikan di berbagai sifat produk. Umumnya metode ini digunakan untuk bisnis dengan komoditas yang memiliki masa kadaluwarsa seperti produk minuman, makanan, atau bahan-bahan yang mudah membusuk. Metode ini dapat digunakan untuk meminimalkan kerugian bisnis karena memprioritaskan barang yang pertama masuk untuk dijual sehingga mengurangi resiko kerusakaan pada barang. Karena kegunaan dari metode ini yang bersifat umum maka metode ini dapat juga digunakan di berbagai jenis bidang bisnis termasuk pada sektor manufaktur.
METODE LIFO
LIFO atau Last In First Out merupakan barang yang diletakkan terakhir kali di dalam inventory, lalu barang tersebut yang akan keluar untuk dijual. Metode ini mengemukakan bahwa stok barang yang terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu. Metode ini cocok untuk produk yang kualitasnya semakin lama di simpan maka semakin baik. Namun apabila produk yang dikelola perusahaan tersebut mudah rusak maka tidak cocok untuk menggunakan metode LIFO ini. Metode ini merupakan metode yang berkebalikan dari metode FIFO. Alirab pembebanan harga pokok terhadap ketersediaan barang yang dikeluarkan dari inventory merupakan harga pokok pembelian yang terakhir, dan di lanjutkan dengan yang masuk sebelumnya.
Nah, itu dia penjelasan mengenai Metode FIFO dan LIFO dalam Inventory Management. Tentunya dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing namun sama-sama dipergunakan untuk menilai atau mengukur jumlah dari ketersediaan barang pada sebuah Perusahaan.