Rancagan Pekerjaan (Job Design), berarti menguraikan tugas, tanggung jawab, kualifikasi, metode, dan hubungan yang diperlukan untuk melakukan serangkaian pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, rancangan pekerjaan mencakup komponen tugas dan pola interaksi di antara karyawan, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan sosial pemegang kerja. Tujuan utama rancangan pekerjaan (atau desain ulang) adalah untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan (Rush 1971). Produktivitas yang meningkat dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk. Misalnya, fokusnya dapat pada peningkatan kualitas dan kuantitas barang dan jasa, pengurangan biaya operasi, dan / atau pengurangan biaya perputaran dan pelatihan.
Ada beberapa metode dan teknik penting yang digunakan manajemen saat merancang pekerjaan. Ini adalah:
Job Simpification atau Penyederhanaan Pekerjaan, berarti memecah pekerjaan menjadi sub-bagian yang relatif lebih mudah dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas individu dengan meminimalkan upaya fisik dan mental yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang kompleks. Setelah tugas kompleks dibagi menjadi tugas yang relatif lebih mudah, setiap tugas diberikan kepada individu yang melakukan ini berulang kali. Dengan melakukan hal yang sama berulang kali, karyawan memperoleh keahlian dalam pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka dan sebagai hasilnya, profitabilitas organisasi meningkat. Namun bagaimanapun, dengan melakukan tugas yang sama berulang kali, karyawan mungkin merasa bosan dan mungkin menolak hal yang monoton. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketidakhadiran karyawan, kesalahan dan kecelakaan, dll. Karena konsekuensi negatif ini, produktivitas secara keseluruhan dapat terpengaruh secara merugikan, dan organisasi dapat mengalami kerugian secara keseluruhan.
Job Rotation atau Rotesi Pekerjaan, adalah teknik manajemen di mana seorang karyawan dipindahkan dari satu peran pekerjaan ke peran lainnya, dengan tujuan membiasakannya dengan semua vertikal organisasi. Umumnya para management trainee yang lebih fresh dalam dunia bisnis dialihkan ke posisi pekerjaan yang berbeda agar mereka lebih memahami fungsi bisnis. Tujuan dari rotasi pekerjaan adalah untuk mengurangi pekerjaan yang monoton dan membiarkan karyawan memperoleh multi keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai tugas dalam organisasi.
Job Enrichment atau Pengayaan Pekerjaan, adalah teknik desain pekerjaan yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan di antara karyawan dengan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi kepada mereka dan dengan demikian memungkinkan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya. Tujuan di balik pengayaan pekerjaan adalah untuk memotivasi karyawan untuk menggunakan kemampuan mereka yang tetap tidak digunakan selama tindakan mereka. Selain itu, melalui pengayaan pekerjaan, pemutusan hubungan kerja yang monoton, dan karyawan mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan tingkat kepuasan.
Job Enlargement atau Perluasan Pekerjaan, mengacu pada perluasan pekerjaan secara horizontal di mana semakin banyak aktivitas, dan tugas ditambahkan ke ruang lingkup pekerjaan yang ada di tingkat yang sama dalam organisasi. Dengan kata lain, perluasan pekerjaan berarti meningkatkan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab seseorang dengan menambahkan kegiatan terkait ke profil pekerjaannya yang ada dan umumnya tanpa ada perubahan dalam wewenang dan tingkatannya dalam hierarki dalam organisasi. Tujuan dibalik perluasan pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas karyawan dan mengurangi monoton yang terjadi secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Seringkali, karyawan tidak diwajibkan untuk mendapatkan pelatihan untuk kegiatan yang berhubungan dengan tugas karena dia sudah menyadarinya dan melakukannya selama beberapa waktu. Namun demikian, jika aktivitas yang ditambahkan merupakan hal baru bagi seorang karyawan dan tidak terkait dengan sifat pekerjaannya yang ada, maka pelatihan yang tepat harus diberikan kepadanya untuk membiasakan diri dengan kondisi kerja yang baru.
Terdapat tiga hal penting dalam Job Design :
1. Hasil rancangan harus mencerminkan pemenuhan tuntutan lingkungan
2. Mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal
3. Para pelaksana harus mampu berperan sebagai feedback
Secara umum, perancangan jabatan yang baik dan tepat akan menghasilkan tingkat efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kepuasan kerja yang tinggi.
Social Information Processing Approach
Dilandasi pemikiran Salancik dan Pfeffer, yang menyatakan bahwa individu adalah organisme adaptif, menyesuaikan Sikap, Perilaku, Nilai, terhadap lingkungan (konteks) sosial, pengalaman masa lalu, serta situasi yang dihadapi. Berarti, terdapat 3 penyebab utama munculnya persepsi, sikap, perilaku :
- Evaluasi terhadap kondisi (riil) lingkungan
- Pengalaman memegang jabatan di masa lalu
- Informasi tentang kondisi/corak lingkungan sosial (aspek ketiga sering menjadi yang paling berpengaruh).
References :
Disha, “ Job Design: Definition and Concept of Job Design”. https://www.yourarticlelibrary.com/organization/job-design-definition-and-concept-of-job-design/45027. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 18.30 WIB
Unknown, “Job Design”. https://businessjargons.com/job-design.html. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 18.45 WIB
Unknown, “Job Design: Definition, Approaches, Techniques”. https://www.iedunote.com/job-design. Diakses pada 3 Desember 2020 pukul 19.20 WIB
Unknown, “Job Design (Perancangan Jabatan)”. https://slideplayer.info/slide/12665460/. Diakses pada 14 Desember 2020 pukul 14.35 WIB